- Apnea
Apnea
merupakan suatu kondisi berhentinya proses pernafasan. Apnea terjadi saat otot
di belakang tenggorokan (termasuk palate, uvula, amandel, dan lidah) meregang
lebih dari biasanya dan menyebabkan jalur udara tertutup. Ada tiga jenis apnea
diantaranya apnea obstruktif yakni apnea akibat sumbatan pada saluran
pernapasan, apnea sentral yakni apnea akibat gangguan pada otak yang
mempengaruhi pusat sistem pernapasan, dan apnea campuran yakni gabungan antara
apnea obstruktif dan apnea sentral.
Apnea yang paling sering dialami adalah apnea tidur yakni berhentinya pernapasan ketika tidur yang terjadi berulang kali. Orang yang obesitas biasanya lebih mudah terkena apnea. Pengobatan apnea sendiri bisa sampai melalui jalur bedah jika sudah sangat parah.
Apnea yang paling sering dialami adalah apnea tidur yakni berhentinya pernapasan ketika tidur yang terjadi berulang kali. Orang yang obesitas biasanya lebih mudah terkena apnea. Pengobatan apnea sendiri bisa sampai melalui jalur bedah jika sudah sangat parah.
- Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi kekurangan oksigen pada
jaringan tubuh. Hipoksia bisa terjadi karena hipoksemia (tingkat oksigen dalam
darah lebih rendah dari tingkat normal) akibat kebakaran, tenggelam, berada di ketinggian. Seseorang
yang mengalami hipoksia bisa mendapat gejala berupa sesak napas, detak jantung
cepat, halusinasi, perubahan warna kulit (mulai dari biru hingga merah ceri).
Pengobatannya bisa dengan pemberian oksigen tambahan, menggunakan alat bantu napas atau ventilator, ataupun terapi
oksigen hiperbarik (TOHB).
- Dyspnea
Dyspnea
berarti kesulitan bernapas atau sesak napas. Sesak biasanya dialami ketika
bernapas secara sadar. Penyebabnya adalah serangan panik, masalah dengan kesehatan jantung, atau
paru-paru. Seseorang dapat merasakan seperti kehabisan udara,
merasa seperti ada sumbatan di tenggorokan, dan napas pendek-pendek ketika
mengalami dyspnea. Pengobatan untuk dyspnea yaitu berupa pemberian oksigen.
- Asfiksia
Asfiksia
adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara
pernafasan sehingga menyebabkan oksigen
dalam darah menjadi berkurang (hipoksemia) disertai dengan peningkatan karbon
dioksida (hiperkapnea). Penyakit ini muncul sebagai akibat dari penyakit yang menyumbat saluran pernafasan, trauma
mekanik, maupun keracunan. Gejala yang dialami biasanya berupa pernapasan yang
tidak teratur. Ketika seseorang mengalami asfiksia kita bisa melakukan
resusitasi sebagai pertolongan pertama.
- Rinitis
Rinitis
adalah iritasi dan pembengkakan selaput lendir di hidung. Penyakit ini biasanya
terjadi karena alergi serbuk bunga.
Gejalanya dapat berupa hidung berair atau tersumbat, bersin-bersin, mata
yang gatal atau berair, kelelahan dan juga batuk-batuk. Pengobatan penyakit ini
bisa dengan mengonsumsi obat-obatan, imunoterapi ataupun irigasi hidung.
- Laringitis
Laringitis
adalah peradangan yang terjadi pada laring. Kerusakan pada pita suara, infeksi
virus, bakteri atau jamur, reaksi alergi ataupun penggunaan obat korti kosteroid hirup merupakan penyebab dari
penyakit ini. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri tenggorokan, batuk,
demam, suara yang dikeluarkan serak, atau bahkan kehilangan suara sama sekali. Ada dua jenis laringitis yakni laringitis
akut yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan laringitis kronis yang
umumnya muncul akibat sinusitis
kronis, reaksi alergi, iritasi dari asam lambung, asap rokok, atau minuman
keras. Pengobatan dari laryngitis yakni dengan mengonsumsi obat-obatan.
- Faringitis
Faringitis adalah inflamasi atau
peradangan pada faring. Penyakit ini termasuk jenis penyakit menular karena
fari ngitis umumnya disebabkan oleh virus dan bakteri. Penyakit ini disebabkan
oleh beberapa jenis virus yang memicu faringtis adalah virus gondongan (mumps),
virus Epstein-Barr (monocleosis),
virus parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan jenis bakteri yang
dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A beta-hemolytic
streptococcus. Gejalanya berupa tenggorokan bengkak, susah menelan,
tenggorokan terasa gatal, nyeri otot. Diobati dengan mengonsumsi obat pereda
nyeri atau antibiotik.
- Bronkitis
Bronkitis
adalah infeksi pada selaput saluran bronkial yang menyebabkan terjadinya
peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut. Penyakit ini bisa disebabkan
oleh virus ataupun kebiasaan merokok. Gejalanya berupa batuk-batuk disertai
lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau, sakit pada tenggorokan, sesak
napas, hidung tersumbat, demam. Pengobatannya adalah dengan mengonsumsi obat
pereda sakit.
- Pneumotoraks
Pneumotoraks
adalah adanya udara dalam ruang pleura. Tekanan intrapleural, yang selalu
negatif, pada pneumotoraks menjadi positif dan itu menyebabkan paru-paru
kempes. Pneumotoraks disebabkan oleh udara yang memasuki rongga pleura karena kerusakan dinding dada atau
paru-paru selama kecelakaan, luka akibat peluru atau luka tusukan. Seseorang
dapat mengalami sesak napas, nyeri dada, kulit menjadi biru, keringat dingin
dan jantung berdebar akibat penyakit ini. Pengobatannya dengan
memasukkan selang ke rongga dada melalui sela antara tulang iga, agar
tekanan berkurang dan bentuk paru-paru kembali seperti semula, langkah
terakhrnya yaitu operasi.
- Atelektasis
Atelektasis
mengacu pada bocornya paru-paru, baik parsial maupun seluruhnya. Ketika
sebagian besar paru-paru bocor,tekanan parsial oksigen berkurang dalam darah,
mengakibatkan gangguan pernapasan. Penyebabnya bisa akibat penyumbatan alveoli,
sumbatan cairan mukus, tumor pada saluran bronkus besar, gumpalan darah pada
paru-paru maupun akibat kekurangan surfaktan. Jika terjangkit penyakit ini,
seseorang bisa mengalami Sulit bernapas (dispnea), batuk, napas cepat dan
pendek, nyeri pada daerah yang terkena atelektasis, kebiruan pada kulit, bibir,
dan ujung-ujung jari karena kekurangan oksigen, meningkatnya denyut jantung, dan hipotensi. Pengobatannya
berupa terapi, mengonsumsi obat-obatan seperti bronkidilator, antibiotik dan
mukolitik.
- Pneumonia
Pneumonia
merupakan peradangan pada paru-paru, dengan beberapa atau seluruh alveoli
terisi cairan dan sel-sel darah. Penyakit
ini bisa disebabkan oleh Infeksi bakteri atau virus maupun menghirup zat kimia
berbahaya. Biasanya gejala dari penyakit ini berupa Rasa sakit pada dada saat
menarik napas atau batuk, demam, batuk kering atau batuk dengan dahak kental
berwarna kuning, hijau, atau disertai darah. Pengobatannya dengan mengonsumsi
analgesik dan antibiotik, serta berhenti merokok.
- Asma
Asma
adalah penyakit pernapasan yang ditandai oleh sulit bernapas dengan
terengah-engah disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan. Gejala dari
penyakit ini berupa sesak napas, saat bernapas sekilas berbunyi, napas pendek,
rasa sesak dan berat di dada, jika cuaca dingin akan batuk-batuk dan juga mudah
lelah ketika beraktivitas. Pengobatannya dengan memakai alat bantu pernapasan
seperti inhaler, memastikan udara yang dihirup adalah udara bersih, olahraga
secukupnya dan sering menggunakan pakaian hangat.
- Efusi Pleura
Efusi
pleura merupakan penumpukan cairan dalam jumlah besar di dalam rongga pleura. Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi
sebagai pelumas yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernapas.
Namun ketika cairan tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan
gejala-gejala tertentu seperti efusi pleura. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan,
cedera pada paru-paru, tumor, penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh
getah bening, meningkatnya tekanan dalam
pembuluh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah. Biasanya, efusi pleura
juga merupakan kompikasi dari penyakit lain. Gejalanya berupa nyeri pada dada
saat bernapas, batuk, demam, sesak napas. Namun gejala biasanya terjadi ketika
memasuki level menengah hingga parah. Pengobatannya dengan pemasangan selang
plastik khusus melalui bedah torakotomi, penyembuhan penyakit yang mengakibatkan
efusi pleura.
- Emfisema
Emfisema adalah suatu penyakit berupa penyumbatan pernapasan
dalam paru-paru akibat rusaknya jaringan. Kerusakan jaringan ini menyebabkan
hilangnya dinding alveolar. Karenanya, elastic recoil paru-paru juga
hilang. Emfisema disebabkan oleh kebiasaan merokok, paparan gas oksidan ataupun
bronkitis yang tidak diobati. Penyakit ini bisa tidak menimbulkan gejala namun
terkadang timbul gejala seperti napas menjadi pendek, jantung berdebar, bibir
dan kuku menjadi biru dan depresi. Pengobatannya adalah dengan mengonsumsi
obat-obatan, fisioterapi dada, dan yang paling fatal yakni operasi.
- Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan penyakit menular paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang membuat bagian
dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penularan biasanya terjadi lewat batuk
dan bersin. Gejala dari penyakit ini dapat berupa batuk berdarah, nyeri
pada dada saat bernapas, demam dan berat badan turun. Pengobatannya dengan
mengonsumsi antibiotic dan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Vaksin
BCG biasanya sudah diberikan sejak bayi berumur dua tahun.
References :
Arthur C. Guyton. (2011). Pernapasan. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran.
Boron, W. F., & Boulpaep, E. L. (2017). Medical Physiology.
Robbins. (n.d.). Buku Ajar Patologi.
ijin share yah kak
BalasHapusaxis owsem