Pemanasan global atau Global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan
Bumi. Peristiwa
ini sendiri membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia dan pada alam sendiri.
Tapi tentu saja
tergantung kita mempercayainya atau tidak. Jika benar ada es mencair maka hal
tersebut berakibat pulau-pulau kecil diperkirakan akan tenggelam. Peristiwa ini
bisa terjadi jika air laut semakin tinggi. Maka, negara Indonesia yang memiliki
banyak pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke harus rela kehilangan pulau bukan
karena di klaim negara asing, tapi karena dampak pemanasan global yang tidak
bisa diatasi dengan baik.
Tanah, tumbuhan
yang hidup didaratan merasakan hal yang sama, yakni imbas pemanasan global yang
terjadi mampu membuat lahan pertanian kering, tanaman padi tidak subur, tanah
retak-retak sampai mudahnya hutan terbakar. Hal ini sendiri menyebabkan banyak
petani gagal panen dan makhluk hidup terancam punah karena kurangnya pasokan
makanan.
Emisi polusi udara
juga menambah maruknya peristiwa global
warming. Selain sebagai penyebab global
warming, polusi udara juga memengaruhi aktivitas diudara, seperti helikopter,
pesawat terbang.
Pemanasan
global di udara atau lautan adalah suatu bentuk energi, dan badai didorong oleh
energi tersebut. Jadi, intensitas badai akan sangat tinggi jika dipengaruhi
oleh global warming.
Berdasarkan sejarah, badai Ike menghantam Texas dan membuat pesisir texas
seperti kota mati yang tergenang air, mematikan industri minyak di sepanjang
garis pantai Teluk Meksiko. Badai Gustav yang menghantam New Orleans
akhir-akhir ini juga mengakibatkan kerugian total sekitar Rp. 18 Triliun.
Kemudian, badai Katrina terjadi tahun 2005 di Louisiana menimbulkan kerugian
hampir Rp. 25 Triliun dan mengakibatkan penurun jumlah penduduk hampir 5 % dari
semula.Selain itu, topan Nargis yang menghantam Burma juga menewaskan sekitar
100 ribu jiwa.
Pemanasan global
juga dipastikan akan mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit baru yang
melanda makhluk hidup, khususnya manusia. Dunia kedokteran harus tanggap akan
hal ini. Jika tida tanggap, maka prediksi makhluk hidup akan punah tidak bisa
dinafikan.
Ada seorang anak
yang bibirnya pecah-pecah akibat panasnya matahari dalam kadar yang masih
normal. Bagaimana jika panas yang diluar batas normal?
Untuk itulah
sebagai makhluk hidup, kita harus melakukan tindakan untuk mengurangi dampak global warming.
Kita dapat
memulainya dari pola makan kita. Seperti mengurangi makan daging, membiasakan
makan masakan berbahan lokal dan masih segar, dan menghindari makanan fastfood.
Tanpa kita sadari, tindakan yang kita lakukan tersebut merupakan usaha yang
bisa untuk mengurangi dampak global
warming.
Pemanasan
global sudah menjadi isu bersama di dunia. Dimana-mana sudah diperbincangkan.
Dan semua ummat manusia merasakan dari dampaknya. Kita harus memulai dari diri
kita dan keluarga, walau hal ini belum cukup, tapi cukuplah kita tida tidak
menjadi orang penyebab pemanasan global terjadi terus menerus.
Sumber:
nice info kak keren
BalasHapuscek no axis